JTBC mengumumkan tidak akan menghentikan penayangan drama 'Snowdrop'.
"Ini adalah pernyataan JTBC terkait kontroversi drama 'Snowdrop'
Kami merilis pernyataan karena setelah 'Snowdrop' tayang kontroversi yang tidak berdasarkan fakta masih tetap tidak berkurang.
Pertama, 'Snowdrop' mengambil latar waktu pemilihan presiden selama rezim militer. Di latar belakang ini, 'Snowdrop' berisi cerita fiksi bahwa kekuatan mapan harus bekerja sama dengan rezim Korea Utara untuk mempertahankan kekuasaan. 'Snowdrop' adalah karya (fiksi) yang menunjukkan cerita perseorangan dari mereka yang digunakan dan dikorbankan oleh penguasa
Di 'Snowdrop' tidak ada karakter mata-mata yang menyelinap di pergerakan demokrasi. Karakter utama pria dan wanita ikut di pergerakan demokrasi sama sekali tidak ada di episode 1 dan 2, serta di episode selanjutnya pun sama sekali tidak ada di naskahnya.
Topik yang saat ini ditunjuk oleh banyak orang yaitu "penyimpangan sejarah" dan "merendahkan pergerakan demokrasi" di episode kemudian akan ada perkembangan cerita yang menjelaskan kesalahpahaman itu. Niat tim produksi adalah tidak mengulangi era tidak normal dimana kebebasan dan kebahagiaan individu dirampas kekuasaan yang ridak semestinya.
Kami tidak bisa mengungkapkan cerita lanjutannya karena akan terungkap saat penayangannya nanti. Mohon terus perhatikan ceritanya nanti.
Untuk mendengar berbagai opini, JTBC berencana akan membuka real-time talk di portal Naver dan viewer board di laman resmi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar